Selasa, 03 November 2009

Kimi Raikkonen, Formula One "Ice Man".


Karir Formula 1


Sauber-Pertronas

Go to fullsize imageKimi Räikkönen memulai debut di F1 pada tahun 2001. Saat itu, dia hanya mengantungi izin balapan (super license) sampai GP San Marino, dikarenakan catatan balapannya yang masih sangat minim untuk standar Formula 1. Namun meskipun dianggap minim pengalaman dengan mobil balap secanggih F1, tak disangka Kimi tampil melejit sepanjang 2001. Bahkan dia dilirik oleh dua tim besar, Ferrari dan McLaren. Dalam kover majalah F1 Racing Agustus 2001 digambarkan bahwa Kimi akan menjadi juara dunia F1 masa depan dari tim Ferrari.

Namun dalam sebuah konferensi pers di GP Italia, 15 September 2001, akhirnya terungkap bahwa Kimi akan pindah ke McLaren mulai musim 2002, tak urung berita ini membuat tim Ferrari kecewa berat. Di McLaren, Kimi akan menggantikan senior satu negaranya, Mika Hakkinen. Selama musim 2001, Kimi terbilang sukses. Meraih 9 poin, dan nyaris naik podium di GP Austria (dia mengorbankan P4-nya buat Schumi) dan Kanada (gagal gara-gara disundul Ricardo Zonta).


McLaren-Mercedes


Bintang baru


Kimi Räikkönen di GP Amerika Serikat 2002.
Musim 2002 Kimi menunggangi senjata baru, MP4-17 yang ternyata tidak kompetitif. Beberapa kali dia gagal mencapai hasil maksimal bersama rekan setimnya, David Coulthard. Namun dia mencatat podium pertamanya dengan finish di P3 di GP Australia, di belakang Michael Schumacher dan Juan Pablo Montoya.
Satu-satunya kekecewaan Kimi adalah saat dia memimpin GP Prancis. Ketika itu dia memimpin lomba, namun gagal menang gara-gara selip lima lap menjelang finish akibat ceceran oli dari mobil Allan McNish. Sialnya, musibah itu malah membuat rekor bagi Michael Schumacher yang mencetak gelar dunia kelimanya.
Di tahun 2003 Kimi memakai mobil McLaren tahun sebelumnya (MP4-17) namun dimodifikasi menjadi MP4-17D. Setelah lama menanti, Kimi akhirnya memenangi lomba disirkuit Sepang Malaysia. Selama musim 2003, Kimi terbilang sukses. Dia mampu menjadi runner-up d ibelakang Schumi dengan selisih 2 poin dalam klasemen akhir (Schumi 93pts, Kimi 91pts). Sekali lagi, kegagalan Kimi menjadi juara dunia adalah akibat buruknya reliabilitas McLaren. Seharusnya Kimi menang di GP Eropa setelah dia memimpin jauh. Namun sayang, mesin Mercedes Benz di mobil Kimi malah meledak.
Sementara momen unik terjadi di GP Brazil. Saat itu balapan dihentikan gara-gara kecelakaan antara Fernando Alonso dan Mark Webber. Dan menurut komputer, Kimi dinyatakan jadi juara. Eddie Jordan yang saat itu masih menjadi bos tim Jordan tidak menerima keputusan tersebut, dan mengadukannya ke kantor FIA di Paris, Prancis. Akhirnya lima hari kemudian, runner-up GP Brazil, Giancarlo Fisichella dinyatakan menang balapan. Kimi menerima hal tersebut dengan sportif, dan saling menukar piala dengan Fisichella di GP San Marino dua minggu kemudian.


Masalah mobil



Kimi Räikkönen di GP AS 2005.
Musim 2004 adalah salah satu musim terburuk Kimi, reliabilitas McLaren sangat-sangat buruk sejak GP Australia. Bahkan saking kesalnya, Kimi terus membejek gas ketika mesin Mercy-nya meledak di Bahrain. Perbaikan mulai dilakukan McLaren ditengah musim, dengan merevisi MP4-19 menjadi MP4-19B. Dan berkat perjuangan keras ditambah sedikit keberuntungan, akhirnya Kimi bisa naik podium juara di GP Belgia, setelah mendapat perlawanan keras dari dua Ferrari F2004 milik Michael Schumacher dan Ruberns Barrichello. Akhir 2004, McLaren mengumumkan bahwa Kimi akan mendapat rekan setim baru yaitu mantan pembalap ChampCar yang sebelumnya memperkuat tim F1 Williams-BMW, Juan Pablo Montoya.
Perubahan regulasi pada 2005 rupanya menguntungkan tim-tim berban Michelin yang juga digunakan oleh McLaren. Dan menyiksa bagi para pengguna Bridgestone, khususnya sang master, Michael Schumacher yang selama musim 2005 terbilang gagal total. Kimi secara dominan memenangi GP Spanyol, lalu disusul dengan kemenangan di Monaco, Kanada, Hungaria, dan Jepang. Sayang problem reliabilitas masih menghantui McLaren. Momen paling mengecewakan bagi Kimi sekali lagi adalah di GP Eropa. Saat itu tersisa satu lap dan Kimi memimpin dengan suspensi dan ban yang sedikit rusak. Tepat ditikungan pertama lap terakhir. Suspensi depan kiri mobil Kimi jebol, dan terpaksa tersingkir.
Fernando Alonso dari tim Renault memenangi musim 2005 dengan selisih hampir 30 poin atas Kimi. Sekaligus mecatatkan dirinya sebagai juara dunia termuda sepanjang sejarah F1. Ironisnya, inilah catatan sejarah yang sebelumnya hendak diburu Kimi di musim 2003.
Di akhir musim rumor beredar bahwa Kimi Räikkönen akan meninggalkan tim di akhir 2006. Dan pada Desember 2005, McLaren mengumumkan bahwa Fernando Alonso akan bergabung mulai musim 2007. Ferrari yang mulai berburu pembalap baru untuk menggantikan Michael Schumacher akhirnya kembali melirik buruannya yang lepas pada 2002 lalu ini. Selain Ferrari, tim Toyota juga berminat. Demikian juga Renault yang baru saja kehilangan Fernando Alonso yang hijrah ke McLaren.


Dari Woking ke Moranello



Räikkönen mengetes mobil McLaren di sirkuit Valencia pada tahun 2006.
Mimpi buruk 2004 kembali terulang pada musim 2006 di McLaren. Baik Kimi maupun Montoya sama-sama tidak bisa mencetak hasil maksimal. Satu-satunya momen heroik Kimi adalah di GP Bahrain. Start dari P22 akibat kecelakaan di kualifikasi, Kimi mampu naik ke depan dan finish di P3 dengan strategi satu stop.
Di GP Amerika Serikat di sirkuit Indianapolis, Kimi Raikkonen mengalami kecelakaan selepas start, setelah ia diseruduk rekan setimnya sendiri, Juan Pablo Montoya. Balapan ini adalah balapan terakhir JPM diajang Formula 1, dan kemudian posisinya digantikan oleh Pedro de la Rosa sampai akhir musim.
Podium tertinggi McLaren musim itu dicetak di GP Hungaria oleh Pedro de la Rosa yang finish di P2, yang sialnya malah menjadi musibah untuk Kimi karena dia kecelakaan setelah ditabrak mobil Scuderia Toro Rosso milik Vitantonio Liuzzi. Pada GP Italia di Monza, akhirnya teka-teki kemana Kimi akan pindah terjawab sudah. Mulai 2007, Kimi akan membalap untuk Ferrari menggantikan Michael Schumacher, dan akan bertandem bersama pembalap muda Brazil, Felipe Massa.
Posisi akhir Kimi Raikkonen di klasemen tahun 2006 adalah di posisi kelima dengan total poin 65pts. Sementara tim McLaren finish di posisi tiga klasemen konstruktor. Balapan pamungkas Kimi bersama McLaren di Interlagos, diwarnai dengan sebuah pesta perpisahan kecil dari tim McLaren untuk Kimi. Oleh Ron Dennis, Kimi diberikan sebuah keranjang kecil dan tentunya sebuah bendera Italia. Pakaian balapnya juga didesain ulang, dengan menambahkan teks "Ciao Italia" di bagian depan. Ron Dennis sendiri mengucapkan terima kasih kepada Kimi atas sumbangsihnya bagi McLaren selama lima musim, dan berharap karirnya akan terus berkembang di Ferrari kelak.


Scuderia Ferrari


Juara dunia



Räikkönen memenangi GP Inggris 2007, kemenangan ketiganya bersama tim Ferrari.


Räikkönen di GP Belgia 2007, dimana ia memenangi balapan tersebut.
Tahun 2007 adalah tahun reformasi di Ferrari. Tidak ada lagi Michael Schumacher dan Ross Brawn. Kimi mengawali musim dengan baik, walaupun sempat ada rumor bahwa dia bersitegang dengan Massa. Target yang dibebankan oleh Luca Montezemolo selaku presiden tim Ferrari tidak main-main, juara dunia (entah itu oleh Massa atau Kimi). Dan lagi kini sesama rekan setim bisa salng bertarung. Satu hal yang tidak pernah ada diera Michael Schumacher.
Di GP Australia, Kimi memenangi lomba dengan sempurna. Start dari pole dan mencetak fastest lap. Namun kemenangan Kimi tertunda hingga GP Prancis akibat beberapa masalah pada F2007-nya. Di Prancis Kimi kembali bangkit, disusul di Inggris seminggu kemudian.
Hal ini membuat Kimi kembali ke bursa juara dunia. Dengan kemenangan gemilang selanjutnya di Belgia dan China, dan pertolongan dari rekan setimnya, Felipe Massa yang sudah tidak punya peluang lagi untuk jadi juara dunia sejak GP Jepang, Kimi memasuki GP Brazil di akhir musim dengan hanya tertinggal 7 poin dari Lewis Hamilton sang pemimpin klasemen. Tak disangka, Hamilton gagal di Brazil. Dan dengan kemenangan spektakuler, Kimi akhirnya jadi juara dunia di Brazil. Di klasemen, Kimi hanya unggul 1 poin atas Hamilton dan Alonso (Kimi 110pts, Hamilton/Alonso 109pts).
Namun, dia tak bisa langsung menikmati kemenangannya. McLaren mengajukan banding atas bahan bakar dingin yang digunakan tim BMW dan Williams. Beberapa orang menganggap hal ini adalah sebagai akal-akalan McLaren agar bisa mengkatrol Hamilton jadi juara dunia setelah sebelumnya terkena aib akibat kasus spionase ‘Stepney-gate’ yang mengakibatkan penghapusan seluruh poin konstruktor McLaren dan denda 100 juta dollar AS oleh FIA. Namun ternyata, sidang banding FIA tanggal 15 November menolak pengajuan banding McLaren, dan Kimi Räikkönen tetap dinyatakan sah menjadi juara dunia 2007.


Bendera putih

Di tahun 2008, Kimi mengawali musim dengan baik saat ia menang di Malaysia dan Spanyol. Tetapi memasuki pertengahan musim, sederet bencana terus-terusan menggoyang Kimi. Diawali dengan kecelakaan pit exit di Kanada, yang (ironisnya) dilakukan oleh Lewis Hamilton yang tanpa sengaja menabraknya, lalu kemudian di Prancis ketika ia harus menyerahkan kemenangannya kepada Felipe Massa akibat knalpotnya rusak. Beruntung Kimi masih mampu finish ke 2.
Di Valencia, mesin Kimi secara tidak terduga meledak saat balapan hanya tersisa seperempat jarak lagi. Disusul kemudian di Belgia saat ia celaka ketika akan menyalip Lewis Hamilton. Kemudian di Singapura, Kimi ikut ketiban sial akibat bencana pitstop yang menimpa rekan setimnya Felipe Massa, akhirnya Kimi harus menyerah, dan membiarkan gelarnya diambil orang lain, ketika musim tinggal tersisa tiga balapan lagi. Di akhir musim Kimi finish di posisi tiga klasemen pembalap dengan total poin 75 pts.


Menghadapi isu

Go to fullsize imageMemasuki musim 2009, Kimi dibelit dengan masalah mobil Ferrari yang tidak kompetitif dan isu masa depan dirinya di F1. Beberapa minggu jelang GP Melbourne, Kimi diisukan akan di-PHK oleh tim Ferrari jika penampilannya di musim 2009 tidak sesuai harapan.. Beberapa pembalap yang dikabarkan akan mengisi posisi Kimi di masa mendatang antara lain Robert KubicaSebastian VettelFernando Alonso, dan bahkan terselip juga nama Lewis Hamilton. Isu ini rupanya turut mempengaruhi penampilan Kimi. Di tiga balapan awal musim 2009, Kimi gagal meraih poin saju biji pun. Memasuki balapan keempat di Bahrain, akhirnya lewat perjuangan keras, Kimi berhasil meraih 3 angka dengan finish di posisi ke-6. Namun di balapan selanjutnya di Spanyol, Kimi kembali lagi gagal meraih poin. Nasib Kimi sedikit lebih cerah saat ia meraih podium di GP Monaco, GP Hungaria, GP Eropa (Valencia,Spanyol), dan kemenangan pertama bagi dirinya dan Ferrari di Spa-Francorchamps,Belgia.
Kimi juga diisukan bakal hengkang dari F1 dan pindah ke WRC (World Rally Championship), namun Kimi membantahnya dengan mengatakan bahwa jika Kimi ingin ke WRC, tentu ia tidak lagi di F1. Kimi juga mengatakan bahwa ia masih berada di F1.


Rumor yang menjadi kenyataan

Go to fullsize imageNamun, rumor tentang kepindahannya akhirnya menjadi kenyataan. Setelah GP Singapura, Kimi dipastikan digantikan dengan Alonso, yang didukung sponsor baru Ferrari mulai musin 2010Santander, mulai musim depan. Kimi sendiri dirumorkan akan kembali ke Mclaren, dimana saat ini juga performa Heikki Kovalainen yang gagal memenuhi standar.


Rekor-Rekor

2005
  • Mencatat tujuh kemenangan di F1 tanpa memenangi gelar dunia, menyamai rekor Alain Prost pada 1984 dan 1988, serta Michael Schumacher pada 2006.
  • Menyamai rekor Schumi yang dicatat pada 2004 dengan mencatat 10 fastest lap.
2006
  • Mencatat rekor 10 fastest lap dalam satu musim.
2007
  • Menyamai rekor Nigel Mansell pada 1989 sebagai pembalap baru Ferrari yang sukses memenangi lomba di GP pertamanya untuk Ferrari saat ia menang di Australia.
  • Menyamai rekor Jody Scheckter (1979) sebagai pembalap baru Ferrari yang langsung meraih gelar dunia di musim pertamanya.
2008
  • Mencatat 11 fastest lap dalam semusim.

Tidak ada komentar: